30 April 2011

IP Address and Subnetting

IP Address merupakan suatu identifikasi perangkat jaringan pada jaringan protokol TCP/IP. Struktur IP Address (IPA) terdiri dari 32 bit(IPv4) yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu network dan host dan secara umum diaplikasikan dalam 3 kelas yaitu:

Kelas A: dengan range 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255 (127.x.x.x alamat loopback), dengan subnet mask default nya adalah 255.0.0.0 atau Classless Inter Domain Routing (CIDR) 8 bits. IP Private-nya adalah 10.x.x.x.
Kelas B: dengan range 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.0.0 (CIDR=16bits) dan IP Privatenya 172.16.x.x s/d 172.31.x.x
Kelas C: dengan range 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.255.0 (CIDR=24bits) dan IP Privatenya adalah 192.168.x.x.

IP Address terbagi atas 2 pengelompokan penggunaan yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IPA yang dapat digunakan pada jaringan Internet sedangkan IP Private adalah IPA yang hanya digunakan pada jaringan Lokal.

Linux Networking

Internet Protocol 
Untuk terhubung pada suatu jaringan diperlukan penomoran dari Internet Protocol yang ada
pada PC tersebut. Teknik penomoran IP  ada 2 yaitu manual dan otomatis (DHCP).

Pada suatu jaringan diperlukan IP dan netmask, contoh:
192.168.0.1/255.255.255.0 
192.168.0.1 adalah penomoran IP, sedangkan 255.255.255.0 adalah netmask dari jaringan
tersebut. IP memiliki beberapa class yang terbagi menurut jumlah IP tersebut. Class yang
ada antara lain:

A. 10.x.x.x dengan netmask 255.0.0.0 
B. 172.16.x.x s/d 172.31.x.x dengan netmask 255.255.0.0 
C. 192.168.0.x s/d 192.168.255.x dengan netmask 255.255.255.0 
D dan E tidak digunakan, karena diperuntukan untuk penelitian

Penomoran netmask dapat disingkat, misalkan 255.255.255.0 dapat disingkat menjadi/24

Ethernet dan IEEE 802.3, 802.5, dan 802.11

1. Ethernet
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Ethernet bekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.

Topologi    : Topologi BUS dan Topologi Star
Kabel         : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
Jenis-jenis ETHERNET
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:
Kecepatan Standar Spesifikasi IEEE Nama
10 Mbit/detik 10Base2, 10Base5, 10BaseF, 10BaseT IEEE 802.3 Ethernet
100 Mbit/detik 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX IEEE 802.3u Fast Ethernet
1000 Mbit/detik 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT IEEE 802.3z Gigabit Ethernet
10000 Mbit/detik 11mm/.ll

IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network
IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1.

(WAN).
Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
  • Header IEEE 802.3:
    • Preamble
    • Start Delimiter
    • Destination Address
    • Source Address
    • Length
  • Header IEEE 802.2 Logical Link Control:
    • Destination Service Access Point (DSAP)
    • Source Service Access Point (SSAP)
    • Control
  • Payload
  • Trailer IEEE 802.3:
    • Frame Check Sequence (FCS)












Preamble

Field Preamble adalah sebuah field berukuran 7 byte yang terdiri atas beberapa bit angka 0 dan 1 yang dapat melakukan sinkronisasi dengan perangkat penerima. Setiap byte dalam field ini berisi 10101010.

Start Delimiter

Field Start Delimiter adalah sebuah field berukuran 1 byte yang terdiri atas urutan bit 10101011, yang mengindikasikan permulaan frame Ethernet yang bersangkutan. Kombinasi antara field Preamble dalam IEEE 802.3 dan Start Delimiter adalah sama dengan field Preamble dalam Ethernet II, baik itu ukurannya maupun urutan bit yang dikandungnya.

Destination Address

Field Destination Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Destination AddressEthernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan.
dalam
Source Address
Field Source Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Source Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan.

Length

Field Length adalah sebuah field yang berukuran 2 byte yang mengindikasikan jumlah byte dimulai dari byteheader LLC hingga byte terakhir field Payload. Field ini tidak memasukkan header IEEE 802.3 atau field Frame Check Sequence. Ukuran minimumnya adalah 46 (0x002E), dan nilai maksimumnya adalah 1500 (0x05DC).
pertama dalam

Destination Service Access Point

Field Destination Service Access Point (DSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada node tujuan. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.

Source Service Access Point

Field Source Service Access Point (SSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada node sumber. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.

Control

Payload 

Frame Check Sequence

IEEE 802.5 
Standard IEEE 802.5 ( token ring)
Jaringan ring telah lama dan dipakai untuk LAN maupun WAN. Ring merupakan kumpulan link point to point indiual yang membentuk sebuah lingkaran. Link point to point melibatkan teknologi yang sudah dikenal baik dan terbukti dilapangan dan dapat dioperasikan pada twisted-pair, kabel koaksial, dan serat optik. Rekayasa ring juga hampir seluruhnya digital, sedangkan, misalnya 802.3 memiliki komponen analog penting untuk deteksi tabrakan. Ring juga adil dan memiliki akses saluran yang baik. Dengan alasan-alasan ini IBM memilih ring sebagai LAN-nya dan IEEE telah memasukkan standard token ring sebagai 802.5. Token-Ring berbasis standar IEEE 802.5 dan beroperasi pada 4 atau 16 MBps. Dengan Token-Ring, devais network secara fisik terhubung dalam konfigurasi ring dimana data dilewatkan dari devais ke devais secara berurutan. Sebuah paket kontrol, yang dikenal sebagai kontrol token, juga dilewatkan dalam ring. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data dan dikembalikan ke ring. Devais penerima akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan dikembalikan ke ring. Protokol ini mencegah terjadinya kolisi data dan menghasilkan performansi yang lebih baik pada penggunaan high-level bandwidth.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: full duplex, switched dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggandakan bandwidth yang tersedia bagi devais pada network. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data antara segmen LAN, tidak antara devais LAN tunggal. Standar 100VG-AnyLAN mendukung format Ethernet dan Token Ring pada kecepatan 100 MBps.

** kelebihan

- Rekayasanya cukup mudah dan dapat berbentuk sepenuhnya digital

- Ring-ring dapat dibentuk dengan menggunakan tranmisi dari mulai carrier yang sederhana sampai serat optik secara virtual

IEEE 802.11
standart IEEE 802.11 (Wireless Lan)
Standard IEEE 802.11 adalah standard yang digunakan untuk jaringan lokal menggunakan wireles. Sebuah metode CSMA/cd telah diterapkan standard terakhir pada tahun 1998 juga telah menerapkan metode.
Sebuah Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam IEEE 802.11 jaringan. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan kabel tulang punggung untuk menghubungkan mereka, seperti yang secara tradisional diperlukan. Terkemuka WDS atas keuntungan dari solusi lain adalah bahwa ia melindungi alamat-alamat MAC klien frame di link antara jalur akses. Sebuah jalur akses dapat berupa utama, relay atau remote base station. Sebuah stasiun basis utama biasanya tersambung ke kabel Ethernet.Sebuah base station relay relay data antara BTS terpencil, klien nirkabel atau stasiun relay baik utama atau base station relay lain. Sebuah stasiun pangkalan terpencil menerima koneksi dari klien nirkabel dan melewati mereka pada relay atau stasiun utama. Sambungan antara "klien" yang dibuat dengan menggunakan alamat MAC daripada dengan menentukan IP tugas.

13 April 2011

Konfigurasi Wireless D-Link DWL-2100AP

Alat dan Bahan 
1. Laptop/PC dengan OS Windows XP


2. Wireless D-Link DWL-2100AP
 3. Switch
4. Kabel UTP
Langkah Percobaan
  1. Kita menggunakan access point merk Dlink DWL-2100APAccess point Dlink DWL-2100AP memiliki alamat IP default 192.168.0.50. Tujuan vendor memasangkan alamat IP adalah agar kita dapat mengkonfigurasi access point melalui program aplikasi browser seperti (Internet Explorer) atau (Mozilla firefox). Gunakanlah gambar berikut sebagai bahan referensi terhadap konfigurasi yang dilakukan pada.
  2. Karena Wireless Dlink DWL-2100AP memiliki IP default 192.168.0.50, maka setelah wireless  
    dihubungkan ke laptop menggunakan kabel Lan, maka selanjutnya aturlah Ip Address Laptop pada icon local Area Connection -> local area properties -> internet protocol (TCP/IP) properties sehingga  menjadi seperti pada gambar berikut :
       3.  Sebelum mulai mengkonfigurasi, periksa terlebih dahulu koneksi dari PC ke Access Point dengan
            menggunakan perintah Ping
            Jika Replay menyatakan Koneksi antara Komputer dan Access Point telah terkoneksi (OK). Ready  
            for Configure, jika Time Out berarti belum terjadi Koneksi, coba cek Kabel LAN ataupun IP 
            Address laptop. 

         4. Ketikkan IP default wireless pada address bar internet aplikasi kita, perhatikan gambar di bawah:
                  Pada kolom username isikan admin dan untuk kolom password dikosongkan
(Security default dari wireless)

          5. Muncul jendela konfigurasi awal Wireless seperti gambar di bawah ini :
                Untuk menjalankan system konfigurasi Wireless, pilihlah run wizard lebih praktis untuk melakukan konfigurasi keseluruhan jaringan
             6. Setelah melakukan running wizard, berikut tampilan jendela dan langkah-langkahnya :
     
Penjelasan Langkah-langkah konfigurasi Wireless DLink DWL-2100AP
Isikan Password baru pada kolom password, lalu ketikkan lagi password pada kolom verify password
Isikan Nama SSID, dan pilih sesuai data yang ada pada combo channel (untuk memberi ruang beberapa laptop yang nantinya akan terkoneksi dengan wireless)
 
Pilih pada pilihan List box security level (sesuaikan kebutuhan)
Pilih Key type (danjurkan Hex), key size, dan First Key 
(yang menjadi password untuk membuka koneksi Wireless)
 Konfigurasi telah selesai selanjutnya menuggu beberapa detik, untuk hasil konfigurasi wireless seperti gambar di bawah :
         7.  Setelah melakukan running wizard, berikut tampilan jendela dan langkah-langkahnya :
Aturlah Performance wireless settings (sesuaikan dengan kebutuhan)
Terakhir, aturlah DHCP Server Wirelees sebagai titik referensi IP address laptop yang akan dihubungkan.
Pengaturan konfigurasi sepenuhnya selesai
     8.  Bukalah jendela koneksi wireless, pilihlah nama SSID yang sama dengan yang dibuat pada konfigurasi 
        Wireless awal, perhatikan gambar di bawah :
Setelah memilih SSID yang sama, akan timbul pesan password security key, perhatikan gambar berikut :
 
Isilah sesuai dengan first security key yang pada awal konfigurasi wireless dibuat
 
Pilihlah wireless conection status untuk melihat IP yang dapat ditangkap laptop dari wireless yang ada seperti gambar di atas.
    9. Sedikit penjelasan untuk pengaturan wireless yang bersifat Static pada pengaturan IP addressnya :
        Pilih Tab LAN pada pengaturan wireless :
     10. Setelah itu kita uji apakah pemasangan dan konfigurasi wirelessnya sudah benar atau belum dengan
           cara Ping ke komputer client yang menggunakan IP addrees yang sudah di tentukkan. dan selanjutnya
           adalah mengkonekkan client to client, apakah client baris1 dapat konek ke client bari2 dan 3. dengan
           cara mengghubungkan semua wireless ke switch dan mengkonfigurasi ulang masing-masing wireless.
           sehingga kita dapat connect dan saling berhubungan antara client2 dan client3

IP address yang sudah di tentukan dan disepakati
  •  Baris1 = 192.168.0.10 - 192.168.0.19
  •  Baris2 = 192.168.0.20 - 192.168.0.29
  •  Baris3 = 192.168.0.30 - 192.168.0.39

06 April 2011

Media Transmisi Jaringan Terkini

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut. Ada 2 jenis media transmisi yaitu Guided Transmission Media dan Unguided Transmission Media.

Pembuatan Kabel Jaringan ( Straight & Cross )

Dalam praktikum kali ini, saya akan membahas tentang perakitan sebuah kabel jaringan. Kabel jaringan yang dibuat terdiri dari dua macam, yaitu kabel straight dan kabel cross. kabel straight sendiri gunanya untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lain, sedangkan kabel cross untuk menghubungkan komputer dengan switch.