19 October 2010

Perbedaan OSI Layer dan TCP / IP Layer





OSI LAYER

1. Protokol OSI Layer

OSI  (Open System Interconnection) Model adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi. OSI Layer terdiri atas 7 layer yang masing-masing layernya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Model  Open  Systems  Interconnection  (OSI)  diciptakan  oleh International  Organization  for Standardization  (ISO)  yang  menyediakan  kerangka  logika  terstruktur bagaimana  proses komunikasi  data  berinteraksi  melalui  jaringan.  Standard  ini  dikembangkan  untuk  industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
2. Model Layer OSI 


Terdapat  7  layer  pada  model  OSI.  Setiap  layer  bertanggung jawab  secara  khusus  pada  proses  komunikasi  data.  Misal,  satu  layer  bertanggung jawab  untuk  membentuk  koneksi  antar perangkat, sementara  layer  lainnya  bertanggung jawab  untuk  mengoreksi  terjadinya  “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada  applikasi  pengguna  dan  bagaimana  file  direpresentasikan  di  komputer.  Untuk  Network Engineer,  bagian utama  yang  menjadi  perhatiannya  adalah  pada  “lower  layer”.  Lower  layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. 

“Open”  dalam  OSI  adalah  untuk  menyatakan  model  jaringan  yang  melakukan  interkoneksi tanpa  memandang  perangkat  keras/  “hardware”  yang  digunakan,  sepanjang  software komunikasi  sesuai  dengan  standard.  Hal  ini  secara  tidak  langsung  menimbulkan  “modularity” (dapat dibongkar pasang). “Modularity”  mengacu  pada  pertukaran  protokol  di  level  tertentu  tanpa  mempengaruhi  atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam  sebuah  layer,  protokol  saling  dipertukarkan,  dan  memungkinkan  komunikasi  terus berlangsung.  Pertukaran  ini  berlangsung  didasarkan  pada  perangkat  keras  “hardware”  dari vendor  yang  berbeda  dan  bermacam‐macam  alasan  atau  keinginan  yang  berbeda.  Berikut 
diilustrasi dari modularity :

3. Definisi masing-masing Layer pada model OSI


7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,  seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3.

2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

4. Cara Kerja OSI Layer


Cara kerjanya yaitu pertama, Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.

Intinya, Ketika  data  ditransfer  melalui  jaringan,  sebelumnya  data  tersebut  harus  melewati  ke‐tujuh layer  dari  satu  terminal,  mulai  dari  layer  aplikasi  sampai  physical  layer,  kemudian  di  sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer  dari  sisi  pengirim,  maka  akan  ditambahkan  satu  “header”  sedangkan  pada  sisi  penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. lihat gambar dibawah ini.

5. Tujuan Utama OSI Layer

Tujuan  utama  penggunaan  model  OSI  adalah  untuk  membantu  desainer  jaringan  memahami 
fungsi  dari  tiap‐tiap  layer  yang  berhubungan  dengan  aliran  komunikasi  data.  Termasuk  jenis‐
jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. 
Model  dibagi  menjadi  7  layer,  dengan  karakteristik  dan  fungsinya  masing‐masing.  Tiap  layer 
harus  dapat  berkomunikasi  dengan  layer  di  atasnya  maupun  dibawahnya  secara  langsung 
melalui serentetan protokol dan standard




TCP / IP LAYER

1. Protokol TCP / IP

TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.

2. Model Layer TCP / IP


3. Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP

4. Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).

3. Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).

2. Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

1. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).

4. Cara Kerja TCP / IP Layer

Layer-layer dan  protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-
lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. 

Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini : 
Proses Komunikasi Data Antar 

Layer selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error, header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan  dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal  dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada diatasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokoll tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya. 

PERBEDAAN MENDASAR ANTARA OSI LAYER DAN TCP / IP LAYER

Prinsip Kerja TCP/IP dapat dianalogikan dengan pengiriman email, yang seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protocol jaringan. 

Perbedaan :

1. Model OSI dianggap terlalu kompleks, model OSi mempunyai 7 layer di dalamnya, hal itu dianggap terlalu kompleks untuk di applikasikan.

2. Pertumbuhan internet yang pesat dengan menggunakan model TCP/IP, karena model TCP/IP ini lebih sederhana di banding dengan OSI, TCP/IP didesain dengan layer protocol tingkat tinggi yang mencakup layer session, presentation dan application pada model OSI. Application layer seperti pada gambar berikut, menangani protocol – protocol tingkat tinggi.

3. TCP/IP menggabungkan layer presentasi dan session ke dalam application layer.

4. TCP/IP menggabungkan OSI data link dan physical layer ke dalam network access layer.

5. TCP/IP lebih sederhana karena hanya memiliki beberapa layer.

6. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.

Sumber :




1 comment: